Rabu, 26 September 2007

MALU

Kemarin saat berada di depan kelas bersama teman-teman, seorang teman lama yang pernah sangat akrab lewat. Dengan berbekal alasan itulah, aku menegurnya dan mengucapkan salam.
Tapi saat itu ia memang tampak terburu-buru (aku tidak sedang berusaha menghibur diri…)sehingga tidak mendengarku (mungkin!) dan ia pun berlalu bagai seorang kafilah (saat itu, aku sama sekali tidak menggonggong!)
Aku malu sendiri dan berharap aku sendirian di tempat itu pada saat itu. Tapi jelas tidak mungkin! (di awal cerita kan sudah kuterangkan kalau aku bersama teman-teman dan kalau settingnya diubah-ubah, cerita ini terkesan cuma isapan jempol kan?). Jadilah aku bahan tertawaan di sana. Meski aku tahu, saat itu mereka hanya bercanda tapi diam-diam ada sedikit goresan dan hatiku sedikit mengomel (hanya sedikit…). Lalu mulai saat itu aku tidak respek lagi pada temanku itu dan berhati-hati jika ingin menegur orang (rugi dong kalo malunya berulang karena hal yang sama…). Tapi, salahnya aku mulai menjauhi semua (…sepertinya kekecewaanku berdampak parah). Akibatnya aku dinilai sombong. Aku pun menghindar dari tempat berkumpul (pokoknya…aku merasa yakin bisa melakukan semuanya sendiri)
Pada saat benar-benar sendiri itulah, kadang dari kejauhan aku mengintip tawa teman-temanku yang berkumpul (memang tidak enak sendiri…)lalu aku mulai flashback(..bahasa canggih..!) dan thinking kenapa aku bisa sampai sejauh ini.
“Ada kuliah?” tegur seseorang setelah memberikan senyumnya. Aku mengangguk (sedikit kaget…Ia teman yang kujadikan pemeran antagonis di cerita ini). Setelah menemaniku ngobrol sebentar ia pun berlalu (tapi kali ini bukan sebagai kafilah lagi…)
Aku malu sendiri (maluu…sekali…). Bagaimana tidak?! Selama hampir setahun (kena lu…saya bohongi, tidak sampai selama itu koq) saya menenggelamkan diri dalam kebodohan (gglek…gglek…gglek..).

Aku bercermin dan aku maluu.. sekalii! Aku sendiri tidak sedikit mengecewakan orang. Tapi baru kecewa sedikit, langsung ambil tindakan seolah menghukum orang-orang padahal nyatanya diri sendiri yang terhukum.
Ini namanya adil, orang yang meludah ke atas akan jatuh ke wajahnya sendiri (ini sih…gravitasi namanya…!)

Tidak ada komentar: