Sabtu, 17 April 2010

hujan meteor lyrids

Bulan April ini,kita akan disuguhi fenomena berupa hujan meteor lyrids,yang turun sejak 16 April hingga 26 April nanti. Fenomena tahunan tersebut bisa disaksikan di seluruh Indonesia selepas tengah malam, yaitu sekitar pukul 01.00 hingga mewnjelang subuh.
Menurut peneliti utama astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, masa puncak hujan meteor terjadi pada 21-22 April. Saat itu, diperkirakan ada 10-20 meteor yang muncul setiap jam. Meteor dari komet Tatcher tersebut mulai diketahui astronom sejak 2600 tahun lalu.


Hujan meteor itu bisa disaksikan dengan jelas oleh penduduk bumi di belahan utara. Di Indonesia yang berada di khatulistiwa, kata astronom dari Observatorium Bosscha Evan Irawan Akbar, kemungkinan agak sulit dilihat. "Posisinya dekat horison, mungkin agak terhalang pepohonan," katanya. Sebelum dan sesudah masa puncaknya, jumlah meteor yang jatuh diperkirakan hanya sebuah tiap jam.
Jadi mungkin penampakan fenomena ini akan lebih baik, jika kita berada di tempat yang lapang,seperti di tengah sawah, atau di pantai di mana horison tidak terhalangi apapun.

Hujan meteor itu berasal dari lapisan es komet yang mencair ketika orbitnya dekat dengan matahari. Partikel debu, es, dan batu yang terlepas itu terbakar di atmosfir sebelum jatuh ke bumi. hujan meteor dari komet yang muncul tiap 415 tahun.

Menurut Evan, tahun ini ada 11 hujan meteor yang besar termasuk Lyrids. Setiap tahun, bumi disiram sekitar 25 ribu ton debu angkasa.



sumber : tempointeraktif.com

Tidak ada komentar: